Dalam berbagai perjalanan hidup, dalam berbagai obrolan dengan berbagai kelompok orang, dalam berbagai peristiwa yang terjadi baik pada diri sendiri, peristiwa orang sekeliling, cerita tentang banyak orang besar, hampir tidak ada orang-orang sukses, berhasil, matang, tentram yang tidak melalui cobaan, musibah, masalah yang berat. Tentu saja cobaan dan musibah itu bukan lah yang indah untuk dijalani. Namun jika kita mau melihat dari sudut pandang yang lain, ketika kita berada didasar putaran roda, hanya ada 1 arah berikutnya : berputar naik keatas. Sesuatu yang perlu kita syukuri. Justru orang-orang yang diataslah yang perlu ketakutan. Karena dipuncak roda, hanya ada 1 arah : berputar turun kebawah.
Cobaan, musibah dengan kebahagiaan dan kesenangan ibarat sebuah koin mata uang. Mereka adalah kekasih sejati. Ketika cobaan dan musibah sedang hadir, maka setidaknya ada harapan bahwa kebahagiaan akan hadir setelahnya.
Beberapa waktu lalu kami betul-betu mengalami semua ini, diberi suatu nikmat dan anugrah yang tiada ternilai dari alloh subhanahu wataala akan tetapi di dalamnya diberikan pula ujian yang begitu berat (menurut kami). Pada tanggal 27 Maret 2009, telah hadir dalam keluarga kami seorang bayi perempuan mungil dan cantik sebagai anak kedua dari hasil pernikahan kami. Akan tetapi perjuangan ibunya begitu berat, dalam proses kelahiran anak kami yang kedua itu, ibunya mengalami eklamsi (suatu penyakit yang saya sendiri baru dengar saat kejadian, padahal itu merupakan salah satu dari pengancam keselamatan ibu2 hamil). Subhanalloh, perjuangan malam itu begitu berat, ibunya mengalami kejang sampai lebih dari 4 kali, bahkan sampai mau masuk kamar bedah pun ibunya masih kejang. Malam itu, malam yang berat bagi kami, apalagi kalau mendengar penjelasan dokter bahwa kesempatan dan peluang untuk keduanya semuanya hanya tergantung pada mukjizat dari Alloh Subhanahuwataala. Siapapun akan menangis, menangis dan menangis jika dihadapkan pada kondisi seperti itu.
Subhanalloh, tengah malam itu jadi saksi kebahagiaan kami, orang yang kami cintai selamat…., bayi dan ibunya selamat, subhanalloh…. inilah kekuasaan-Mu Ya Alloh.
Semuanya adalah anugrah, anugrah dan betul-betul anugrah. Cobaan yang datang diiringi dengan kebahagiaan yang teramat sangat.
Dan saat ini alhamdulillah semuanya semakin membaik, semakin pulih dan semakin menunjukan bahwa ini adalah salah satu bentuk Maha Kasih dan Maha Sayangnya Alloh Subhanahuwataala terhadap Kami.
Jadi ketika cobaan dan musibah datang bertubi-tubi tiada henti, kita hanya boleh bilang
Bersyukurlah…
Karena itu artinya sebuah kebahagiaan dan kesenangan yang setidaknya setara dengan musibah, cobaan dan kesedihan yang kita alami akan segera tiba.
Bersyukurlah…
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment