Peringatan: Cadar, Celana Ngatung dan Janggut bukan Ciri-ciri Teroris

Ketahuilah wahai kaum Muslimin, menggunakan cadar bagi wanita muslimah, mengangkat celana jangan sampai menutupi mata kaki dan membiarkan janggut tumbuh bagi seorang laki-laki Muslim adalah kewajiban agama dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan terorisme, sebagaimana yang akan kami jelaskan nanti bukti-buktinya insya Allah dari al-Qur’an dan as-Sunnah serta penjelasan para Ulama ummat.Benar bahwa sebagian Teroris juga mengamalkan kewajiban-kewajiban di atas, namun apakah setiap yang mengamalkannya dituduh Teroris?! Kalau begitu bersiaplah menjadi bangsa yang teramat dangkal pemahamannya… Maka inilah keterangan ringkas yang insya Allah dapat meluruskan kesalah pahaman. Pertama: Dasar kewajiban menggunakan cadar bagi Muslimah Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59) Perhatikanlah, ayat ini memerintahkan para wanita untuk menutup seluruh tubuh mereka tanpa kecuali. Berkata As-Suyuthi rahimahullah, “Ayat hijab ini berlaku bagi seluruh wanita, di dalam ayat ini terdapat dalil kewajiban menutup kepala dan wajah bagi wanita.” (Lihat Hirasatul Fadhilah, hal. 51, karya Asy-Syaikh Bakr bin Abdullah Abu Zaid rahimahullah). Istri Nabi shallallahu’alaihi wa sallam yang mulia: ‘Aisyah radhiyallahu’anha dan para wanita di zamannya juga menggunakan cadar, sebagaimana penuturan ‘Aisyah radhiyallahu’anha berikut: “Para pengendara (laki-laki) melewati kami, di saat kami (para wanita) berihram bersama-sama Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam. Maka jika mereka telah dekat kepada kami, salah seorang di antara kami menurunkan jilbabnya dari kepalanya sampai menutupi wajahnya. Jika mereka telah melewati kami, maka kami membuka wajah.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah dan lain-lain). Kedua: Dasar kewajiban mengangkat celana, jangan sampai menutupi mata kaki bagi laki-laki Muslim Banyak sekali dalil yang melarang isbal (memanjangkan pakaian sampai menutupi mata kaki), diantaranya sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu’anhu: “Bagian kain sarung yang terletak di bawah kedua mata kaki berada di dalam neraka.” (HR. Al-Bukhori, no. 5787). Dan hadits ‘Aisyah radhiyallahu’anha: “Bagian kain sarung yang terletak di bawah mata kaki berada di dalam neraka.” (HR. Ahmad, 6/59,257). Ketiga: Dasar kewajiban membiarkan janggut tumbuh bagi laki-laki Muslim Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk memotong kumis dan membiarkan janggut.” (HR. Muslim no. 624) Juga dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Berbedalah dengan orang-orang musyrik; potonglah kumis dan biarkanlah janggut.” (HR. Muslim no. 625). Dan masih banyak hadits lain yang menunjukkan perintah Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam untuk membiarkan janggut tumbuh, sedang perintah hukum asalnya adalah wajib sepanjang tidak ada dalil yang memalingkannya dari hukum asal. Demikianlah penjelasan ringkas dari kami, semoga setelah mengetahui ini kita lebih berhati-hati lagi dalam menyikapi orang-orang yang mengamalkan sejumlah kewajiban di atas. Tentu sangat tidak bijaksana apabila kita mengeneralisir setiap orang yang nampak kesungguhannya dalam menjalankan agama sebagai teroris atau bagian dari jaringan teroris, bahkan minimal ada dua resiko berbahaya apabila seorang mencela dan membenci satu kewajiban agama atau membenci orang-orang yang mengamalkannya (disebabkan karena amalan tersebut): Pertama: Berbuat zhalim kepada wali-wali Allah, sebab wali-wali Allah adalah orang-orang yang senantiasa menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, baik perintah itu wajib maupun sunnah. Dan barangsiapa yang memusuhi wali Allah dia akan mendapatkan kemurkaan Allah ‘Azza wa Jalla. Allah Ta’ala berfirman: “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa”. (Yunus: 62-63) Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, beliau berkata : Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman, ‘Barangsiapa yang memusuhi wali-Ku maka Aku umumkan perang terhadapnya. Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih aku cintai daripada amal yang Aku wajibkan kepadanya. Dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan amal-amal sunnah sampai Aku mencintainya. Apabila Aku sudah mencintainya maka Akulah pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, Akulah pandangannya yang dia gunakan untuk melihat, Akulah tangannya yang dia gunakan untuk berbuat, Akulah kakinya yang dia gunakan untuk melangkah. Kalau dia meminta kepada-Ku pasti akan Aku beri. Dan kalau dia meminta perlindungan kepada-Ku pasti akan Aku lindungi.’.” (HR. Bukhari, lihat hadits Arba’in ke-38). Faidah: Para Ulama menjelasakan bahwa makna, “Akulah pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, Akulah pandangannya yang dia gunakan untuk melihat, Akulah tangannya yang dia gunakan untuk berbuat, Akulah kakinya yang dia gunakan untuk melangkah” adalah hidayah dari Allah Ta’ala kepada wali-Nya, sehingga ia tidak mendengar kecuali yang diridhai Allah, tidak melihat kepada apa yang diharamkan Allah dan tidak menggunakan kaki dan tangannya kecuali untuk melakukan kebaikan. Kedua: Perbuatan tersebut bisa menyebabkan kekafiran, sebab mencela dan membenci satu bagian dari syari’at Allah Jalla wa ‘Ala, baik yang wajib maupun yang sunnah, atau membenci pelakunya (disebabkan karena syari’at yang dia amalkan) merupakan kekafiran kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala. Berkata Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah pada pembatal keislaman yang kelima: “Barangsiapa membenci suatu ajaran yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam walaupun dia mengamalkannya, maka dia telah kafir.” Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Yang demikian karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al-Qur’an) lalu Allah menghapuskan amalan-amalan mereka.” (Muhammad: 9) Maka berhati-hatilah wahai kaum Muslimin. Dan kepada Ikhwan dan Akhwat yang telah diberikan hidayah oleh Allah untuk dapat menjalankan kewajiban-kewajiban di atas hendaklah bersabar dan tetap tsabat (kokoh) di atas sunnah, karena memang demikianlah konsekuensi keimanan, mesti ada ujian yang menyertainya. Dan wajib bagi kalian untuk senantiasa menuntut ilmu agama dan menjelaskan kepada ummat dengan hikmah dan lemah lembut, serta hujjah yang kuat agar terbuka hati mereka insya Allah, untuk menerima kebenaran ilmu yang berlandaskan al-Qur’an dan as-Sunnah dengan pemahaman Salaful Ummah, bukan pemahaman Teroris. Wallohul Musta’an. Tanah Baru, Depok, 3 Ramadhan 1430 H. Sumber : Publikasi Ahlussunnah Jakarta
Read More..

Rangkuman Artikel Hukum Seputar Puasa

Bismillah Berikut artikel seputar Ramadhan semoga bermanfaat dalam mempersiapkan ilmu dalam mengisi bulan Ramadhan. a. Persiapan Menjelang Ramadhan 1. http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1333 Risalah menyambut bulan suci Ramadhan 2. http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1348 Definisi & Sejarah Turunnya Syariat Shaum Ramadhan 3. http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1316 Hukum Ringkas Puasa Ramadhan 4. http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1320 Puasa Tidak Sekedar Menahan Makan dan Minum 5. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=265 Penentuan Hilal awal bulan Ramadhan dan Syawal 6. http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1339 Memulai Shaum Ramadhan Berdasarkan Ru’yatul Hilal 7. http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1338 Ketika Ru’yatul Hilal Terhalangi oleh Mendung 8. http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1337 Menggunakan metode Hisab dalam penentuan Ramadhan 9. http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1340 Meneropong Keabsahan Ilmu Hisab 10. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=990 Penentuan Awal Hijriyah Bersama Pemerintah 11. http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1336 Pendapat Para Ulama Tentang Perbedaan Lokasi Terbitnya (Mathla’) Bulan 12. http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1335 Menyikapi orang yang melihat Hilal sendirian 13. http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1341 Koreksi atas hadits terkait bulan Ramadhan (1) 14. http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1342 Koreksi atas hadits terkait bulan Ramadhan (2) 15. http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1343 Seputar fiqh kewanitaan di bulan Ramadhan (1) 16. http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1344 Seputar fiqh kewanitaan di bulan Ramadhan (1) 17. http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1347 Awas !!! Perkara Pembatal Pahala Puasa Kita 18. http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1490 Fatwa Syaikh Utsaimin Seputar Bulan Ramadhan (baru) 19. http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1500 Fatwa ‘Ulama tentang Ru`yah – Hisab (baru) 20. http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1501 Hukum bersandar pada Hisab Falaki (baru) 21. http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1502 Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1430 H (baru) 22. http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1504 Menyambut Ramadhan Sesuai Tuntunan Nabi (baru) b. Memasuki bulan suci Ramadhan 1. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1106 Introspeksi Diri di Bulan Suci Ramadhan 2. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=299 Keutamaan Puasa di Bulan Ramadhan 3. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1354 Hikmah & Fadhilah (Keutamaan) Shaum 4. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=301 Wajibnya Puasa Ramadhan 5. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=302 Targhib (Penyemangat) Bagi yang Puasa Ramadhan 6. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=303 Ancaman bagi yang membatalkan Puasa Ramadhan 7. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=987 Amalan di bulan Ramadhan (Adab, Hikmahnya) 8. http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1334 Puasa di hari yang diragukan 9. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1318 Hal-hal yang dianggap membatalkan Puasa 10. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=304 Hukum-hukum Dalam Puasa Ramadhan 11. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=755 Mengawali dan Mengakhiri Bulan Ramadhan 12. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=305 Niat dalam berpuasa wajib di bulan Ramadhan 13. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=306 Waktu Berpuasa dan yang berkaitan tentangnya 14. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=307 Sahur dalam Puasa di Bulan Ramadhan 15. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1355 Sahur dan yang berkaitan dengannya 16. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=988 Amalan di Bulan Ramadhan (Sahur dan Berbuka) 17. http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1322 Sahur & Berbuka 18. http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1323 Keutamaan Malam Seribu Bulan 19. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=989 Amalan di Bulan Ramadhan (Ibadah malam Lailatul Qadr) 20. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=312 Kelapangan dan Kemudahan dalam Puasa Ramadhan 21. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=313 Petunjuk Berbuka seperti Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam 22. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=320 Membayar Hutang Puasa (Qadha’) Sesegera Mungkin 23. http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1321 Shalat Tarawih 24. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=321 Bagaimana Sholat Tarawih Sesuai Sunnah Rasulullah 25. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=752 Lagi, bagaimana Rasulullah sholat Tarawih/Lail & ragam raka’atnya 26. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=759 Bantahan : Sholat Tarawih Rasulullah bukan 20 Raka’at 27. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=760 Ringkasan ragam sholat Tarawih & qunut witir Rasulullah 28. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=798 Petunjuk tentang Qunut Witir Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam 29. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=760 Fatwa Syaikh Ibnu Taimiyyah dalam Qunut Witir 30. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=757 Malam Lailatul Qadar, malam Seribu Bulan 31. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=761 I’tikaf seperti Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam 32. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=762 Hukum-hukum sekitar I’tikaf dalam pandangan Ulama’ Ahlusunnah 33. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=341 Fatwa Syaikh tentang Hukum I’tikaf 34. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1105 Koreksi Kekeliruan dalam Bulan Ramadhan 35. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=753 Hadits-hadits Lemah yang Berkaitan dengan Bulan Ramadlan 36. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=308 Hal yang wajib dijauhi oleh orang yg shaum (puasa) 37. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=319 Perkara perusak pahala puasa Ramadhan 38. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=309 Hal yang boleh dikerjakan oleh orang yg shaum 39. http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1357 Mengoreksi kekeliruan dalam ibadah Ramadhan kita (1) 40. http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1358 Mengoreksi kekeliruan dalam ibadah Ramadhan kita (2) 41. http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1319 Jima’ Saat Puasa Ramadhan 42. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=758 Fatwa-fatwa Seputar Puasa dan Ramadlan 43. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=322 Kafarat / Denda dalam Puasa Ramadhan 44. http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1349 Puasa bagi anak kecil yang belum baligh 45. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=756 Siapa yang layak membayar fidyah secara syar’i ? 46. http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1356 Fidyah & yang terkait dengannya 47. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=777 Zakat Fitrah seperti Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam 48. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=778 Lagi, hadits-hadits lemah sekitar Ramadhan 49. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=121 Bagaimana Menunaikan Zakat Fithri 50. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=764 Beberapa faidah ibadah berpuasa kita 51. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=766 Menunaikan zakat, upaya pembersihan harta kita 52. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=777 Zakat Fitrah seperti Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam 53. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=801 Manfaat Zakat Hati dan Zakat Harta (Maal) 54. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=785 Definisi Zakat dan Hikmah disyariatkannya Zakat 55. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=786 Anjuran berzakat dan ancaman bila tidak membayarnya 56. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=787 Hukum-hukum seputar zakat fitrah 57. http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1107 Zakat Fitrah Pembersih Jiwa c. Memasuki Hari Raya Iedhul Fithri 1. Rangkuman artikel seputar Hari Raya Iedhul Fithri http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=800 Sumber : Salafy.or.id Read More..

Jadwal Kajian Sekitar Bogor

Berikut ini jadwal kajian majelis ta’lim ahlussunnah waljamaah di sekitar kota bogor yang terdekat dengan rumah ane :
1. Aqidah, Fiqh dan Bahasa Arab Materi : Kitabut Tauhid, Ad Darorul Mudhiyah dan Durusul Lughoh Al Arobiyah Waktu : Setiap Ahad, Pukul 07.00 s.d 09.30 WIB (Kajian Mingguan) Lokasi : Masjid Al Muhajirin, Komplek Griya Indah, Jalan Baru (Under Pass, Samping Rumah Makan Taman Palem) Pengajar : Al Ustadz Abu Ismail Abdullah Kunto Peserta : Umum/Laki/Ikhwan/Perempuan/Akhwat 2. Aqidah Materi : Kitab Fathul Majid Waktu : Setiap Sabtu, Pekan ke-4, Ba’da Ashar (Pukul 15.30 s.d 17.30) WIB (Kajian Bulanan) Lokasi : Masjid Al Muhajirin, Komplek Griya Indah, Jalan Baru (Under Pass, Samping Rumah Makan Taman Palem) Pengajar : Al Ustadz Muhammad Umar As Sewed Peserta : Umum/Laki/Ikhwan/Perempuan/Akhwat
Read More..

Anugerah Itu Betul2 Datang…

Dalam berbagai perjalanan hidup, dalam berbagai obrolan dengan berbagai kelompok orang, dalam berbagai peristiwa yang terjadi baik pada diri sendiri, peristiwa orang sekeliling, cerita tentang banyak orang besar, hampir tidak ada orang-orang sukses, berhasil, matang, tentram yang tidak melalui cobaan, musibah, masalah yang berat. Tentu saja cobaan dan musibah itu bukan lah yang indah untuk dijalani. Namun jika kita mau melihat dari sudut pandang yang lain, ketika kita berada didasar putaran roda, hanya ada 1 arah berikutnya : berputar naik keatas. Sesuatu yang perlu kita syukuri. Justru orang-orang yang diataslah yang perlu ketakutan. Karena dipuncak roda, hanya ada 1 arah : berputar turun kebawah. Cobaan, musibah dengan kebahagiaan dan kesenangan ibarat sebuah koin mata uang. Mereka adalah kekasih sejati. Ketika cobaan dan musibah sedang hadir, maka setidaknya ada harapan bahwa kebahagiaan akan hadir setelahnya. Beberapa waktu lalu kami betul-betu mengalami semua ini, diberi suatu nikmat dan anugrah yang tiada ternilai dari alloh subhanahu wataala akan tetapi di dalamnya diberikan pula ujian yang begitu berat (menurut kami). Pada tanggal 27 Maret 2009, telah hadir dalam keluarga kami seorang bayi perempuan mungil dan cantik sebagai anak kedua dari hasil pernikahan kami. Akan tetapi perjuangan ibunya begitu berat, dalam proses kelahiran anak kami yang kedua itu, ibunya mengalami eklamsi (suatu penyakit yang saya sendiri baru dengar saat kejadian, padahal itu merupakan salah satu dari pengancam keselamatan ibu2 hamil). Subhanalloh, perjuangan malam itu begitu berat, ibunya mengalami kejang sampai lebih dari 4 kali, bahkan sampai mau masuk kamar bedah pun ibunya masih kejang. Malam itu, malam yang berat bagi kami, apalagi kalau mendengar penjelasan dokter bahwa kesempatan dan peluang untuk keduanya semuanya hanya tergantung pada mukjizat dari Alloh Subhanahuwataala. Siapapun akan menangis, menangis dan menangis jika dihadapkan pada kondisi seperti itu. Subhanalloh, tengah malam itu jadi saksi kebahagiaan kami, orang yang kami cintai selamat…., bayi dan ibunya selamat, subhanalloh…. inilah kekuasaan-Mu Ya Alloh. Semuanya adalah anugrah, anugrah dan betul-betul anugrah. Cobaan yang datang diiringi dengan kebahagiaan yang teramat sangat. Dan saat ini alhamdulillah semuanya semakin membaik, semakin pulih dan semakin menunjukan bahwa ini adalah salah satu bentuk Maha Kasih dan Maha Sayangnya Alloh Subhanahuwataala terhadap Kami. Jadi ketika cobaan dan musibah datang bertubi-tubi tiada henti, kita hanya boleh bilang Bersyukurlah… Karena itu artinya sebuah kebahagiaan dan kesenangan yang setidaknya setara dengan musibah, cobaan dan kesedihan yang kita alami akan segera tiba. Bersyukurlah…
Read More..

Membuat Blog di Blogspot

Read More..